Senin, 20 Agustus 2018

Saingi Gojek dan Grab, Anterin Gandeng TVS Motor untuk Ojek

Saingi Gojek dan Grab, Anterin Gandeng TVS Motor untuk Ojek - Layanan transportasi online Gojek dan Grab mulai kedatangan pesaing baru, Anterin. Chief Executive Officer Anterin, Imron Hamzah mengatakan Anterin diciptakan dengan sebuah konsep baru tanpa mencampuri urusan tarif. Aplikasi ini menerapkan sistem lelang dalam penerapannya.

Image result for Saingi Gojek dan Grab, Anterin Gandeng TVS Motor untuk Ojek

“Ini merupakan konsep baru yang membutuhkan learning prove buat warga (pengemudi) dan pengguna yang saat ini terbiasa nunggu order. Nah ini model baru,” kata Imron melalui rilis, Jumat, 17 Agustus 2018.

Menurutnya, Anterin memberikan pilihan kepada pengguna memilih driver dengan penawaran harga terbaik. Marketplace ini dinilai satu-satunya yang menjaga transparansi harga antara pengemudi dan pengguna sehingga tidak ada yang dirugikan. Tarif sendiri ditentukan berdasarkan mekanisme pasar.
“Driver bebas menentukan harga per kilometer, sementara pengguna bebas memilih driver berdasarkan harga yang dimasukkan si driver, jenis kelamin, maupun armada yang digunakan,” katanya.

Tahun ini Anterin bekerja sama dengan TVS Motor untuk inovasi terbaru mereka yakni menyediakan armada bagi anggota (driver) mereka. Pengemudi akan mendapatkan subsidi uang muka motor TVS dengan syarat yang sama dengan pengajuan kredit motor cicilan rendah.

Motor TVS jenis Dazz diberikan subsidi down payment (DP) dari Anterin. Sementara untuk cicilan kredit, Anterin menyediakan sistem pembayaran melalui pendapatan para driver. Motor Matic 110 cc itu akan disewakan kepada 4.000 pengemudi Anterin yang mendaftar dalam satu tahun ini.

“Ini kita sewakan kepada mereka selama tiga tahun. Kalau selesai nanti motornya bisa buat mereka, perjanjiannya nanti sewa-beli. Mereka menyewa bayar Rp 20.000/hari. Setelah tiga tahun itu menjadi milik driver. Kami bebaskan driver mendapatkan langganan dan kami tidak threat sebagai transaksi fiktif,” kata CEO Anterin tersebut.


Senin, 06 Agustus 2018

Menjelang Idul Adha 2018 Harga Sapi Naik 20 Persen

Menjelang Idul Adha 2018 Harga Sapi Naik 20 Persen - kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Sekarang ini, harga sapi lokal paling murah ukuran sedang harganya di kisaran Rp 15,5 juta. Namun, dua pekan menjelang Idul Adha, harganya melonjak hingga Rp 17,5 juta per ekor untuk ukuran sedang. Sedangkan untuk sapi keturunan seperti Brahman, limosin ukuran besar harganya bisa di atas Rp 60 juta per ekor.

Image result for Menjelang Idul Adha 2018 Harga Sapi Naik 20 Persen

Harga sapi kemungkinan akan terus melonjak, hingga nanti pada 22 Agustus—pada pelaksanaan Idul Adha.”Naik, harganya, di atas 20 persen,” ujar Soleh, salah seorang pedagang sapi di Kecamatan Padangan.

Soleh menambahkan, dalam dua-tiga pekan ini, ada beberapa pedagang dari luar Bojonegoro yang memesan sapi dalam jumlah besar. Sapi tersebut dikirim ke Jakarta, Bogor dan sebagian kota-kota di Jawa Barat dan Jawa Tengah.”Itu yang menyebabkan harga sapi naik,” imbuhnya.

Di Bojonegoro sendiri terdapat pasar hewan yang dibuka lima hari sekali. Di antaranya Pasar Hewan Kota Bojonegoro, Pasar Hewan Kalitidu, Pasar Hewan Padangan, dan beberapa pasar hewan lain yang tersebar di 28 kecamatan di kabupaten ini. Sedangkan hewan terak yang dijual, didominasi kambing, sapi dan juga kerbau.

Di Pasar Hewan Kota Bojonegoro atau kerap disebut pasar Kebo (kerbau), hewan yang dipasarkan dari pelbagai tempat. Hewan ternak seperti sapi dan kambing, dalam pekan ini, menjadi pilihan warga untuk dibeli dan digunakan sebagai hewan qurban. “Harganya, naik,” ujar Amin pedagang sapi dan kambing di Bojonegoro. Amin menambahkan, selain di pasar hewan di Bojonegoro, dirinya juga menjual hewan ternaknya di beberapa pasar di Kabupaten Tuban. Seperti di Pasar Hewan Tuban, Pasar Hewan Rengel.”Kita keliling di Bojonegoro dan Tuban jual hewan ternak,” paparnya.

Data di Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro menyebutkan, populasi ternak sapi di kabupaten ini tahun 2017 sebanyak 201.75 ekor. Dari jumlah tersebut ada sebanyak 81.000 ekor sapi betina usia produktif. Sedangkan areal peternakan sapi di Bojonegoro menyebar di beberapa kecamatan terutama di bagian barat. Seperti Kecamatan Tambakrejo, Kasiman, Ngraho, Malo dan juga di Padangan.